Jumat, 14 Januari 2011

MARI BERSYUKUR SETIAP WAKTU

Pernahkah kita berpikir berapa kekayaan setiap orang jika dihargai dengan uang? Berapakah harga tubuh manusia jika diuangkan? Berapa harga mata, hidung, telinga, mulut, otak, kepala, lidah, tangan kaki dan apa saja yang menjadi bagian dari tubuh manusia jika dirupiahkan?Saat mata kita sehat, kita tak pernah berpikir betapa berharganya mata kita. Coba saja jika suatu ketika mata kita, karena satu sebab kecelakaan tertentu, menjadi buta. Kebetulan kita memiliki tabungan milyaran rupiah. Apa yang kita lakukan? kita pasti akan membayar berapa milyar pun untuk mengembalikan penglihatan kita. Tak peduli jika untuk itu tabungan kita terkuras nyaris habis. Saat tangan atau kaki kita sehat dan normal, kita pun mungkin jarang berpikir betapa bernilainya kedua anggota tubuh kita itu. Namun, pernahkah kita membayangkan andai suatu saat, karena satu sebab musibah tertentu, tangan atau kaki kita itu harus diamputasi? Pasti, jika kebetulan kita orang kaya, kita akan sanggup mengeluarkan ratusan juta atau bahkan milyar rupiah asal tangan atau kaki kita tidak diamputasi dan kembali sehat serta  normal seperti sedia kala. Bagaimana pula jika satu sebab bencana tertentu wajah kita yang  cantik tiba-tiba harus menerima kenyataan rusak parah tak berbentuk akibat terbakar hebat atau terkena air keras? Pasti, kita pun dengan ikhlas dan rela akan melepaskan harta apa saja yang kita miliki asal wajah kita bisa kembali  cantik seperti sedia kala.
Sudah banyak bukti, orang-orang yang berpunya sanggup mengorbankan hartanya sebanyak apapun demi mengembalikan kesehatannya; demi sembuh dari penyakit jantung, kanker, kelumpuhan, kecacatan dll. Bahkan demi mengembalikan agar kulitnya menjadi kencang, atau agar keriput di wajahnya bisa hilang, banyak orang rela merogoh sakunya dalam-dalam.
Jika sudah demikian, semestinya kita sadar, betapa kayanya setiap diri kita; jika secara materi kita bukan orang berpunya. Bukankah kita akan tetap mempertahankan mata atau hidung kita meski ada orang mau menawar dan membelinya seharga ratusan juta rupiah? Bukankah kita tak akan rela melepas jantung atau paru-paru kita walau ada orang berani menawarnya seharga semilyar rupiah? Bukankah kita tak akan sudi kehilangan tangan atau kaki kita meski untuk itu kita mendapatkan kompensasi harta yang melimpah-ruah? Bukankah kita pun tak akan pernah rela menyewakan nafas kita barang lima atau 10 menit meski harga sewanya jutaan rupiah? Sebab, kita amat paham, tidak bernafas lima atau 10 menit berisiko menjadikan kita mati lemas.
Belum lagi jika kita berusaha meneliti udara yang kita hirup saat bernafas. Pikirkan pula air yang kita minum; yang digunakan untuk mandi, mencuci, memasak; dll. Renungkan pula bumi yang kita pijak, sinar matahari yang menyinari setiap hari, air hujan yang turun ke bumi, sinar bulan yang menghiasai malam, jalanan yang kita lalui, pemandangan alam yang kita nikmati, dll. Bagaimana jika semua itu harus kita beli? Berapa ratus juta bahkan berapa puluh milyar rupiah uang yang harus kita keluarkan?
Namun, alhamdulillah, semua kekayaan dan kemewahan itu Allah berikan kepada kita secara cuma-cuma alias gratis! Tak sepeser pun kita dipungut oleh Allah SWT untuk membayar nikmat yang luar biasa itu. Amat pantaslah jika Allah SWT dalam Alquran surat ar-Rahman berkali-kali mengajukan pertanyaan retoris kepada manusia: Fa bi ayyi âlâ’i Rabbikumâ tukadzibân (Nikmat Tuhan manakah yang kalian dustakan)? Lebih dari itu, Dia-lah Tuhan Yang mengurus kita siang-malam tanpa pernah meminta upah secuil pun. Mahabenar Allah Yang berfirman (yang artinya): Katakanlah, “Siapakah yang dapat memelihara kalian pada waktu malam dan siang hari selain Zat Yang Maha Pemurah?”(TQS al-Anbiya’ [21]: 42).
Pertanyaannya: Sudahkah atas semua itu kita bersyukur? Ataukah kita malah sering berlaku sombong dan takabur?  Sudah berapa milyar kali hamdalah kita ucapkan untuk-Nya? Ataukah kita malah gemar berkhianat kepada-Nya? Na’udzu billah.
Semoga kita semua menjadi hamba Allah SWT yang selalu bersyukur setiap waktu atas segala karunia-Nya yang luar biasa itu, bukan hamba yang takabur apalagi kufur kepada-Nya. Paling tidak, hal itu dibuktikan dengan keseriusan dan ketekunan kita dalam beribadah dan ber-taqarrub kepada-Nya; dalam menaati segala titah-Nya; dalam mengorbankan apa saja untuk agama-Nya; serta dalam berjuang menegakkan akidah dan syariah-Nya demi kemuliaan Islam dan umatnya. Amin
















Kamis, 13 Januari 2011

Kisah Masuk Islam-nya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Quran..


Kisak ini terjadi di salah satu rumah sakit di Amerika
Di salah satu  rumah sakit di Amerika Serikat, ada seorang dokter muslim yang bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, dan  memberi pengaruh besar sehingga ia dikenal oleh beberapa dokter Amerika. karena kemampuannya  ia dikagumi oleh para dokter-dokter di rumah sakit tersebut Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.
Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim,
�Engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur’an telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur’an itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini..!!�
Dokter Muslim itupun menjawab,
�Ya, Al-Qur’an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar.�
Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut…!!!! Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, �Bagaimana kamu tahu?�
Dokter Muslim menjawab
�Sesungguhnya hasil yang nampak menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki dua kali lipat kandungannya dibanding ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada ASI si ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan.�
Kemudian dokter muslim tersebut membacakan ayat Al-Qur’an yang dia jadikan dasar argumen dari jalan keluar itu,
�Bagi laki-laki seperti bagian dua perempuan.� (QS. An-Nisa:11)
Dan setelah mendengarkan dokter Amerika itu arti ayat tersebut, dia jadi bengong, dan dia menyatakan keislamannya secara spontan tanpa ragu-ragu. Subhanallah, Maha Suci Allah Robb semesta alam.

Jumat, 19 November 2010

LIFE IS CHOICE

"Hidup adalah Pilihan" adalah sebuah kalimat yang mungkin sangat sederhana dan sangat sering terdengar oleh kita. Namun, tidak banyak diantara kita yang benar benar memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Hidup adalah Pilihan, kita akan hidup berdasarkan pilihan-pilihan yang kita buat,kita akan dinilai dengan pilihan pilihan yang kita buat dan kita akan dihargai sesuai dengan pilihan-pilihan yang kita buat, serta menjadi seperti apa kita tergantung pilihan yang kita buat.
Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini bisa jadi sebagian  besar adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita di masa lalu.
Ketika kita melihat seseorang bisa membaca Al-Quraan dengan mahir dan baik, itu mencerminkan akan usahanya yang keras dalam belajar membaca Al-Quraan dimasa lalu.
kebanyakan diantara kita hanya memandang pada hasil akhir, tanpa memikirkan proses pilihan pilihan apa saja yang telah dijalani untuk mencapai kondisi akhir tersebut. Kita terkagum kagum ketika menyaksikan anak kecil berusia 11 tahun dapat menghapal Al-Quraan seolah olah itu adalah sesuatu yang "tidak terjangkau" oleh kita dan hanya bisa dilakukan hanya karena hidayah dari Allah  sehingga  kita menutup penglihatan bahkan tidak mau tau pada proses dan pilihan pilihan yang dilakukan oleh anak tersebut pada masa lalunya sehingga  mencapai akhir seperti itu

Hidup adalah pilihan,oleh karena itu kita  dapat menilai seperti apa pilihan-pilihan yang dibuat pada masa lalu seseorang dengan hanya melihat keadaannya sekarang.Apabila kita menemui seseorang yang mempunyai tato diseluruh badannya,dengan luka yang banyak ditubuhnya serta perwatakan yang keras maka kita berkesimpulan kemungkinan besar dia adalah seorang preman.Keadaannya kini menandakan pilihan hidup yang dia buat pada masa lalunya.Pada masa lalunya tidak mungkin dia memilih untuk menjadi muslim yang taat,tidak mungkin pada masa lalunya pula,dia siswa teladan atau mahasiswa teladan.

Mengapa.....???
Karena hidup adalah pilihan,dan keadaan diri kita sekarang adalah pilihan-pilihan di masa lalu.kemungkinan besar, masa lalunya dipenuhi kekelaman, bolos sekolah, menipu dan mencuri, bertengkar dan lain sebagainya.....
kita juga dapat melihat masa depan seseorang dari pilihan-pilihan yang dia buat saat ini karena keadaan di masa depan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat saat ini.
Jadi.... setelah kita memahami bahwa hidup itu adalah pilihan maka apabila kita menginginkan untuk menjadi seseorang yang lain maka kita dapat mengubah setiap pilihan dalam hidup kita sesuai dengan pilihan orang tersebut
Rasulullah adalah seorang manusia yang sudah pasti masuk ke surga Allah, dan Rasulullah memasuki surga Allah karena pilihan pilihan yang beliau buat semasa hidupnya.Dengan kata lain, apabila kita mengikuti setiap pilihan yang di buat Rasulullah dalam menjalani hidupnya maka sudah dapat di pastikan kita akan memasuki surga yang sama-sama dimasuki oleh Rasulullah saw.
Amiinnn...............

Kamis, 04 November 2010

JANGAN SIA-SIAKAN WAKTU MU......

"waktu ibarat pedang" pepatah yang sudah tidak asing lagi terdengar  oleh kita.  coba kita perhatikan  apa sih maksud dari pepatah tersebut .....,,???, jika kita perhatikan,,,, bahwa waktu itu ibarat pedang yang akan siap menebas siapa saja yang  tidak dapat memamfaatkannya dalam kebaikan dan kemulian.
              Allah SWT berfirman dalam surat al-'Ashr ayat 1-2, yang artinya " Sesungguhnya manusia itu benar benar merugi ; kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran."
Menurut ar-Razi, ketika rugi dipahami sebagai hilangnya modal, sementara modal manusia adalah waktu (umurnya) maka setiap manusia tanpa kecuali memang akan selau merugi.Bagaiman tidak,,,setiap tahun,setiap bulan,setiap minggu,,setiap hari,setiap jam, setiap menit,bahkan setiap detik waktu (umur) yang menjadi modal manusia terus berkurang.  
 Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, "Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi, penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung).
Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak."
Para ulama dulu benar benar menyadari kerugian akibat menyia-nyiakan waktu itu. karena itu mereka tidak pernah melewatkan sedikitpun waktu kecuali dengan beramal shalih. Misalnya saja Muhammad bin salam.guru Imam al-Bukhari, suatu ketika beliau asyik menulis pelajaran dari gurunya.tiba tiba pensilnya patah.kontan ia langsung berteriak pada yang lain."Siapa yang mau menjual pensil nya.Saya akan bayar dengan satu dinar (koin emas seberat 4,25 gram).Hal itu ia lakukan karena ia tidak ingin kehilangan waktu dan ketinggalan pelajaran hanya gara gara sebuah pensil.
Contoh lain, Syaikh Ibnu Taimiyah.Saat beliau sedang muthala'ah, tiba tiba beliau ada hajat ke kamar mandi.segera saja beliau meminta kepada  seseorang untuk membacakan kitab dengan suara keras.Hal itu beliau lakukan agar beliau bisa menghabiskan waktunya sambil tetap mendengarkan pelajaran meski beliau sedang dikamar mandi.
coba kita renungkan sejenak.... sudah berapa banyak waktu yang kita sia sia kan...??sudah berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk hal-hal yang tidak bermamfaat,, , sadarkah kita bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang sangat singkat, tetapi kebanyakan kita lalai memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan.  Kebanyakan kita saat ini hanya mengisi waktu dengan maksiat, lalai dari ketaatan dan ibadah, dan gemar melakukan hal yang sia-sia yang membuat lalai dari mengingat Allah.

Kamis, 28 Oktober 2010

FENOMENA PENDIDIKAN DI INDONESIA

       















   
 
     
         Negara indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, tetapi kenapa sihh...,Banyak penduduk indonesia yang miskin , bahkan jumlah pengangguran makin meningkat dari tahun ke tahun,ini dapat kita lihat makin banyaknya pengamen dan pengemis di pinggiran jalan,khusus nya di kota kota besar.

       Hal ini sangat berpengaruh dengan Sumber Daya Manusia di Indonesia. karena kebanyakan penduduk indonesia berada di garis kemiskinan, untuk makan saja mereka sangat sulit,bagaimana mereka dapat memikirkan untuk bersekolah..??,di tambah lagi dengan biaya pendidikan yang semakin mahal.
" Orang Miskin Di Larang Sekolah" mungkin itu yang terjadi tidak lama lagi di Indonesia. Mirip sekali dengan zaman kolonial dulu. Pendidikan kolonial hanya menghendaki orang orang dari golongan ningrat saja yang dapat meraih pendidikan.Kaum pribumi tidak boleh sekolah dan hanya tinggal di rumah menjadi buruh majikan.Dengan kondisi seperti ini masyarakat miskin akan semakin miskin dan bodoh.
        Dengan biaya pendidikan yang melangit, pendidikan yang bermutu hanya dapat diakses oleh orang orang yang berduit saja. kalau punya uang biasa mendapatkan kualitas pendidikan yang baik,kalau tidak punya uang harus pasrah dengan kualitas pendidikan yang menyedihkan.
        Kesenjangan sosial akhirnya semakin terbuka lebar, yang kaya semakin kaya dan pintar; yang miskin semakin miskin dan bodoh.Orang miskin semakin terhambat untuk mendapatkan aktualisasi eksistensi kecerdasannya.
Padahal...,,seharusnya pendidikan berkualitas harus berlaku sama dengan siapa saja,punya uang atau tidak,sebab  pendidikan berkualitas merupakan aset negeri dan bukan milik orang kaya saja..

Kamis, 21 Oktober 2010

DESA KU. . . . .

Desa Pantai Cermin itulah nama desaku, di desa ku terdapat pantai yang sangat luas dan sangat indah dan karena keindahan  pantai tersebut maka desaku dijuluki sebagai "Desa Pantai Cermin". semasa kecil aku sering bermain-main di pinggir pantai bersama teman-temanku, pemandangannya sangat indah, udaranya sangat menyegarkan dan airnya sangat jernih.

karena sekarang aku harus melanjutkan sekolahku ke luar kota dan aku jarang pulang ke kampung halamanku maka sekarang aku tidak pernah lagi bermain-main di pantai itu lagi.lagi pula pantai itu sekarang sudah tidak seindah sewaktu aku bermain-main di pantai itu dulu, sekarang di pantai itu sudah tercemar dan banyak sampah sampah sehingga airnya sudah tidak jernih lagi dan udaranya tidak segar seperti dulu.Para penduduk di desaku sekarang sudah kehilangan air jernih yang selama ini sebagai sumber mata air mereka. bukan hanya itu pohon pohon didesaku sudah banyak ditebangi sehingga kesegaran udara yang dulu aku rasakan sekarang sudah tidak ada lagi.

Desaku yang semulanya dipenuhi oleh tumbuhan-tumbuhan hijau yang ditambah lagi dengan  kejernihan air pantai nya sekarang sudah tinggal kenangan.Aku sangat sedih melihat kondisi desaku sekarang,,,, Aku sangat kecewa dengan para penduduk di desaku,, kenapa sihh......
mereka tidak menjaga keindahan alam yang telah di berikan oleh Allah SWT kepada mereka...
Nah... sekarang mereka telah merasakan sendiri kerugian yang sebabkan oleh ulah tangan mereka sendiri,,, hidup dilingkungan yang kotor dan berpolusi bahkan untuk mendapat kan air bersih sangat sulit.....

Ini adalah pelajaran bagi kita semua,,,, untuk selalu menjaga, merawat dan mensyukuri segala kenikmatan yang telah di berikan oleh Allah SWT kepada kita....,, karena dengan bersyukur kepada Allah atas segala yang telah diberikannya kepada kita niscaya Allah akan menambahkan kenikmatan- kenikmatan Nya.
Tetapi apabila kita tidak mensyukuri kenikmatan yang telah Allah berikan sesungguhnya azab Allah sangat
pedih....